Selasa 16 Juni 2015
Pernahkah kita memikirkan apa sebenarnya penyebab segala keributan, perselisihan, pertengkaran, perkelahian hingga permusuhan & peperangan besar di muka bumi ini? Terjadi hampir sepanjang waktu, itu dilakukan oleh anak² kecil terhadap teman bermain & saudara²nya hingga oleh suami istri, para profesional bisnis, para pemuka agama atau pemimpin² bangsa. Dipicu oleh hal² sepele sampai yg menyangkut nasib jutaan manusia.
Mengapa terjadi ketegangan & konflik yg tiada henti di dunia ini?
Rasul Yakobus dengan tajam memberitahukan penyebabnya:
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat" -Yak. 3:16
Ada 2 penyebab di sana. Iri hati & kepentingan² diri sendiri. Keduanya berkaitan erat. Ketidakpuasan dengan apa yg ada memicu segala upaya memperjuangkan apa yg ingin didapatkan lebih lagi bagi diri sendiri. Di sinilah semua pertentangan itu berakar. Mereka yg mengejar & memperjuangkan kepentingannya akan 'berbenturan' dengan pribadi² lain yg mengusahakan hal yg sama. Ketika masing² pihak terhalang memperoleh apa yg diinginkannya, gesekan makin keras & tanpa ada yg meredam atau menyelesaikannya maka perselisihan pun terjadilah.
Yang pertama² harus kita waspadai ialah sifat egois di dalam diri kita sebagai manusia. Karena kuasa dosa, manusia, sadar atau tidak, kehilangan karakter illahi yg penting, yg sebenarnya diwarisi mereka dari Tuhan.
Sifat illahi yg memudar itu ialah kasih yg tulus murni bagi Tuhan & sesama. Kemurnian kasih itu dirusak oleh dosa menjadi kasih yg cemar: kasih bagi dirinya (termasuk keluarga, golongan, suku, atau kaumnya) sendiri, suatu bentuk kasih yg mengutamakan diri namun melupakan Tuhan & bertindak kejam kepada orang² luar apalagi yg dianggap sebagai musuh mereka.
Kasih sejati itu tidak mementingkan diri.
Itulah solusi utama bagi kekacauan dunia ini.
Mintalah hari ini supaya Anda boleh memahami, mengenal & dipenuhi dengan kasih sejati itu (Ef. 3:18-19).
Salam revival! GBU
Komentar
Posting Komentar